saya bukan ustadz, pujangga, sastrawan, atau penulis. saya orang biasa. terima kasih sudah mampir..........Sesungguhnya aku sedang menasehati diriku dan kamu, bukanlah berarti akulah yang terbaik dalam kalangan kamu. bukan juga yang paling sholeh dalam kalangan kamu. karena aku juga pernah melampaui batas untuk diri sendiri. Seandainya seseorang itu hanya dapat menyampaikan nasehat apabila dia sempurna, Niscaya tidak akan ada pemberi nasehat, maka akan jadi sedikitlah orang yang memberi peringatan. Mohon maaf lahir batin

Kamis, 16 Juni 2016

Wahai Diri

Khas buat mu saudara muslim ku insyaflah Wahai Diri
lahirmu karena satu tujuan, hidupmu bukan sekedar mengecap kenikmatan.
Kemanisan dunia tidakkan berkekalan jangan sampai kau sesat di hujung jalan.
Wahai diri hari-hari mu berlalu tanpa kau sadari.

Bulan dan tahun silih berganti kehidupan semakin menjauhi dan kematian semakin mendekati mu.
Wahai diri, alam dan mahluk sukar mengasihani mu, masa turut terus meninggalkan mu.
Manusia tak selamanya bersama mu. Yang pasti hanya Allah Subhana Wataala yang selalu senantiasa menemani mu.

Wahai diri mengapa kau masih ingkar.
Wahai diri, mengapa kau biarkan diri mu terluka.
Yakinlah kau akan satu perkara setiap amal akan dibalas-Nya, maka kembali ke jalan yang sepatutnya.
Wahai diri, buanglah ego dan sombong mu. Mintala Ampun kepada Alloh Subhana Wataala.

Andai selamat yang kau mau di hari yang dahsyat dan tak menentu.
Murka Alloh Subhana Wataala selalu terhambat karena kasih dan sayang-Nya lebih besar daripada Murka-Nya. Dia yang menciptakan dan Dia pula yang Menghancurkan.

Muhasabah ini untuk diri, untuk keluarga, sahabat, teman, dan saudaraku sesama muslim dan muslimah. Barakallah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar