Kemenangan akan datang dengan caranya sendiri bahkan dari arah yang tidak pernah diduga. Fokus pada “keyakinan menang” itu yang lebih penting, selebihnya biarlah Allah yang membimbing dengan cara-cara Nya.

Kita harus meyakini ini bagian dari jalan kemenangan itu. Ibarat sebuah film drama jejeran box office adalah film yang isinya mengobok obok perasaan kita, menguras air mata kita dan menaikan adrenalin kita namun tetap berakhir happy ending yang memunculkan senyum kebahagiaan.
Begitulah kita saat ini banyak menguras perasaan dan airmata kita namun energy dan daya tahan kita harus tetap terjaga karena itulah peluang kita saat ini. Peluang yang memberitahu kepada “dunia” bahwa kita akan mampu bertahan dalam situasi apapun. Bukankah “yang kuat bertahan dia yang akan menang”. “Pukulan yang tidak mematikanmu akan membuatmu semakin kuat”.
Kemenangan sejati selalu didahului dengan ujian daya tahan dan daya tahan adalah ukuran sejauh mana ia memang layak dan pantas menang. Kemenangan yang datang dengan proses penguatan daya tahan adalah kemenangan yang permanen tahan lama dan berbuah kemenangan-kemenangan yang lebih besar.
Biarkan musuh sampai kelelahan menghadapi kita dan kehabisan cara dalam menyerang kita. Kita tetap terus bisa eksis dengan sarana yang terbatas tapi mampu mengirimkan isyarat bahwa siapapun tak ada yang akan sanggup meruntuhkan eksistensi kita meskipun mereka semua bersatu.
Kekuatan daya tahan inilah yang akan menggentarkan musuh-musuh dan menciutkan nyali mereka. Sebab dalam logika musuh seharusnya kita sudah “hancur” minimal “terpecah” dan lemah namun yang terjadi kita tetap eksis dan bertambah kuat. Jika kerja masimal mereka tidak bisa memenuhi target harapan mereka maka otomatis yang terjadi situasi akan berbalik dan suasana mental mereka akan jatuh dan menjadi gentar.
Gentar menyaksikan betapa kuatnya kita dan betapa hebatnya cara kita bertahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar