saya bukan ustadz, pujangga, sastrawan, atau penulis. saya orang biasa. terima kasih sudah mampir..........Sesungguhnya aku sedang menasehati diriku dan kamu, bukanlah berarti akulah yang terbaik dalam kalangan kamu. bukan juga yang paling sholeh dalam kalangan kamu. karena aku juga pernah melampaui batas untuk diri sendiri. Seandainya seseorang itu hanya dapat menyampaikan nasehat apabila dia sempurna, Niscaya tidak akan ada pemberi nasehat, maka akan jadi sedikitlah orang yang memberi peringatan. Mohon maaf lahir batin

Sabtu, 23 April 2016

Bahagia itu diciptakan

Sebuah moment sangatlah penting bagi setiap pribadi yang menajalankan hidup ini. dan moment yang paling diinginkan adalah moment kebahagiaan. Lantas bagaimana kita bisa bahagia, sementara hidup ini juga kadang sedih.

Kemana bahagia itu harus kita cari, sementara waktu terus berjalan tanpa pernah berhenti menunggu kita, dan kita terus sibuk mencari kebahagiaan yang kita inginkan. kalau kita terus mencari maka kita akan lelah dan sangat lelah, karena bahagia itu juga tidak abadi. 

Suatu waktu kita bahagia, dan di waktu yang lain kita biasa saja, dan di waktu yang lainnya kita merasakan sedih, Lantas ketika sedih kita mencari sesuatu yang bisa membuat kita bahagia,  dan terus menerus seperti itu tanpa pernah berhenti dan sebenarnya kita tidak pernah menemukan kebahagiaan itu sendiri. Kalaupun kita mendapatkannya, hanya sesaat dan akan terus terganti dengan kebahagiian-kebahagiaan yang lain yang terus kita cari.

Bahagia itu diciptakan, bukan dicari
Bahagia itu sederhana, tergantung bagaimana cara Anda untuk menciptakannnya, bukan dicari. Bahagia itu tidak harus mewah walau sebenarnya identik dengan hal-hal seperti itu. Kita melihat orang lain sepertinya sedih dan susah dengan kehidupannya, padahal sebenarnya mereka bahagia walau dalam keadaan susah. Atau kita melihat orang lain bahagia dan kaya dengan kehidupannya, padahal sebenarnya mereka bisa jadi merasakan sesuatu yang sedih walaupun banyak harta.

Tetapi alangkah lebih baik bila kita tetap berpikiran lebih, dan postif, bahwa dengan kaya kita harus bisa ciptakan bahagia itu. Karena itu akan lebih mendukung walaupun tidak banyak orang yang bisa mendapatkannya.

Orang yang bisa menciptakan kebahagiaan adalah orang yang bisa mengendalikan dirinya dalam situasi dan kondisi apapun. Kalau musibah datang pastilah semua merasa sedih, karena itu manusiawi. Tapi bagaimana caranya ketika musibah itu datang, kita harus bisa ciptakan bahagia dalam keadaan tersebut dengan cara tetap menerima segala sesuatunya dan intinya adalah tersenyum dan sabar serta bertahan dengan kondisi yang ada.

Sangat sederhana sekali, sebagai contoh, ketika listrik padam pasti suasananya jadi tidak nyaman dan pastinya juga tidak bahagia. Keadaan gelap, panas, mungkin juga banyak nyamuk, kalau yang punya handphone lagi lowbet pasti galau, atau yang biasa pakai internetan dengan menggunakan wifi pakai Indihome (bukan iklan) juga jadinya terganggu.

Dan dalam kondisi seperti itu, pengennya pergi dan mencari tempat yang listriknya tidak padam, ke Mall atau Nongkrong di Cafe dan sebagainya dan itu sebenarnya sah-sah saja. Toh kita tidak ingin merasakan sesuatu yang susah dan yang bisa membuat kita sedih. Tapi coba dalam keadaan seperti itu kita ciptakan kebahagiaan, misalnya menerima keadaan listrik padam dengan tetap di rumah, kemudian ciptakan kebahagiaan yang lain dengan membuat teh dan duduk bersama keluarga, dengan suami atau istri dan anak-anak atau dengan kekasih. 

Ini cotoh yang sederhana dan sangat simple dan tidak ada masalah kalau masalahnya hanya sekedar listrik padam. Tetapi itu sebagai contoh bahwa bahagia itu bisa kita ciptakan tanpa hanya mencari dan mondar mandir ke sana ke sini karena keadaan itu tidak akan selamanya seperti itu, karena habis gelap pasti terbitlah terang dan intinya berarti harus sabar.

Ini contoh ketika saya makan di rumah ketika listrik padam, tetapi tetap bisa kami ciptakan bahuagia

Jadi intinya kalau mau menciptakan bahagia Anda harus bisa menerima, Kemudian harus sabar. dan tidak semua orang bisa sabar karena adanya kecemasan dan rasa takut serta tidak yakin. Jika keduanya bisa Anda lakukan maka Anda baru bisa tersenyum dan tertawa.

Anda terlihat susah dan tidak bahagia bukan karena keadaan tetapi karena diri Anda sendiri yang membuat Anda tidak bahagia. karena keadaan pasti terus berubah, hidup ini juga terus berubah sebagaimana malam berganti siang dan seterusnya.

Bila bahagia itu dicari maka Anda tidak akan pernah bertepi dan terus berpindah dari satu hati ke hati yang lain. Tetapi kalau bahagia itu diciptakann maka Anda pasti menepi tanpa pernah berpindah dan moment bahagia dapat Anda rasakan sendiri tanpa harus Anda cari. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar