Meminta maaf itu ganpang, hanya sekedar ucapan yang di sampaikan secara lisan atau melalui tulisan. Tapi apa semua itu bisa diterima begitu saja sehingga setiap orang bisa saling memaafkan. Ibarat kata pepatah manis di mulut tapi lain di hati.
Naahh kalau begini memaafkan itu tidak mudah, dan bisa jadi sangat sulit. Malah bisa jadi lebih mudah bertaubat daripada meminta maaf. Kalau kita melakukan kesalahan dan kita meminta maaf kepada orang yang kita sakiti kemudian dia merasa enggan untuk memberikan maaf karena belum bisa menerima atas apa yang kita lakukan maka kita juga perlu bersabar dan terus berdoa agar bisa dibukakan pintu maaf.
Tetapi meminta maaf itu hanya bisa dilakukan oleh orang yang berani, karena berani mengakui kesalahannya atas apa yang diperbuatnya. Namun orang yang berani meminta maaf terkadang kalah cepat dengan orang yang selalu memaafkan lebih dahulu, karena bisa jadi orang yang disakiti tersebut telah lebih dahulu memaafkannya walau tanpa berbicara walau tanpa berjumpa tetapi dia sudah memulainya melalui doa yang ia sampaikan kepada Allah Subhana Wataala.
Dan perkara maaf memaafkan bukan masalah siapa yang benar atau salah. Bagi orang-orang yang memiliki ilmu agama pasti akan berpikir dan berlomba untuk menjadi orang yang terbaik. Ketika kita melakukan kesalahan dan kita sadar telah menyakiti orang lain, maka secara cepat harusnya kita meminta maaf kepada orang tersebut dan kalaupun kita sebagai orang yang disakiti secara cepat harusnya kita harus bisa menerima keadaan yang terjadi dengan lebih dahulu memaafkan dan memberikan doa-doa terbaik kepada orang yang melakukan kesalahan.
Karena hidup ini terlalu singkat untuk memiliki rasa benci dan dendam yang akan dibawa mati, sementara akirat itu selamanya. Maka sungguh sangat merugi kita sebagai seorang hamba jika memiliki rasa benci dan dendam di dalam hati. Karena setiap insan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Orang-orang yang bijak selalu berpikir positif dan terbaik bagi orang lain.
Ketika kita melakukan kesalahan, maka hal yang pertama harus kita lakukan adalah berdoa kemudian kita berusaha untuk memperbaiki diri dan meminta maaf kepada orang yang telah kita lakukan kesalahan kepada dirinya. Bila kita telah disakiti maka kita juga harus bisa berbesar hati bahwa semua yang terjadi bisa jadi karena ada kesalahan diri pada masa-masa yang silam atau karena dosa-dosa yang sebenarnya akan diampuni melalui rasa sakit itu tadi.
Orang yang paling cepat memaafkan adalah orang yang paling kuat, karena dia bisa menerima segala sesuatu yang terjadi tanpa ada rasa dendam dan benci. Dia selalu berpikir kalau orang bisa bahagia dengan menyakiti, menghina, atau merendahkan dirinya bisa bahagia, maka dia rela menerima itu semua karena itulah kelemahan yang dimiliki orang yang menyakitinya dan dia kan menjadi orang yang paling kuat dalam setiap keadaan yang ada.
Kita bisa menjadi lebih baik lagi dan bahkan kita bisa menciptakan kebahagiaan pada situasi seperti itu dengan melupakan kesalahan orang lain. Karena orang yang paling cepat melupakan kesalahan orang lain adalah orang yang paling bahagia dalam hidup ini.
Membalas keburukan dengan keburukan memang dapat membahagiakan hawa nafsu, tetapi membalas keburukan dengan kebaikan adalah kemenangan manusia di hadapan manusia lain dan dihadapan Allah Subhana Wataala. Balas dendam adalah virus, virus menyerang mangsanya dan menciptakan virus yang baru. Dendam menciptakan dendam lain yang berbeda. Cara terbaik untuk membalas dendam adalah memaafkan dan menutup peluang mereka melakukan hal yang sama pada Anda
Diam adalah bahasa terbaik ketika sedang kecewa dengan keadaan |
Jika diam itu bijak maka lakukanlah, jika bijak itu diinjak maka bicaralah agar mereka diam. Cukup sampaikan, lalu tinggalkan perdebatan. Sesungguhnya kebenaran wajib kita sampaikan, selanjutnya urusan Allah Aza Wa Jalla
Segala sesuatu terjadi karena sebuah alasan. Meski kadang kamu tidak mengerti alasannya tapi dia selalu memberimu sebuah pelajaran.
Saat orang lain salah paham tentang dirimu, sedangkan engkau tidak mampu menjelaskannya, maka satu hal yang mungkin mampu menghiburmu. Sesungguhnya Anda tidak akan dihisab oleh Allah atas prasangka orang, tetapi akan diadili oleh Nya atas kenyataan perbuatan Anda.
Aku menjamin sebuah rumah di pinggiran syurga bagi orang-orang yang meninggalkan perdebatan, sekalipun ia benar. dan sebuah rumah di tengah syurga bagi orang yang meninggalkan dusta, dan sebuah rumah di puncak syurga bagi orang yang memperelokkan akhlaknya (HR. Abu Daud, dengan Sanad Hasan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar